Senin, 01 Agustus 2022

Random (Jika)

Jika waktu mempertemukanku kepada seseorang, aku ingin belajar darinya hingga gelas kosongku semakin besar -- bukan semakin penuh. Tetapi aku seringkali angkuh dan sombong hingga tak dapat membiarkan orang lain mengisi gelasku. Perasaan tinggi hati yang seringkali muncul di benak kita tanpa kita sadari adalah salah satu penghalang masuknya ilmu. Padahal, dimana dan kapan pun kita adalah tempat belajar terbaik. Ruang-ruang di hati, jiwa, dan pikiran kita seolah tak akan pernah ada habisnya untuk kita isi.

Jika manusia diberi pilihan: mencintai atau dicintai, keduanya punya nilai yang sama dari masing-masing perspektif karena aku yakin itu adalah satu kesatuan yang padu. Mereka yang berdasarkan pilihannya akan menemukan jalannya sendiri dan menuju tujuan yang sama dengan caranya masing-masing. Pada suatu pembicaraan tentang konstruksi lalu lintas, seorang teman berkata bahwa jalan alternatif kendaraan itu bisa dijelaskan dari sisi psikologis. Sebagian orang berpikir jalan biasa adalah yang tercepat, sedangkan sebagian yang lain berpikir jalan alternatif yang tercepat. Pada akhirnya, mereka akan mencapai tujuan yang sama dengan membawa prasangka 'cepat'nya masing-masing. Dengan kata lain, jalan yang dipilih akan terasa tepat bagi pilihannya sendiri, tapi belum tentu sama dengan yang lain.

Jika gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, maka manusia mati meninggalkan nama. Semoga senantiasa harum dengan kebaikan-kebaikan ketika tangan kanan memberi sedang tangan kiri bersembunyi. Mendekati quarter life crisis, rasanya kita perlu mendefinisikan tujuan hidup dengan baik dari kacamata yang besar. Agar tidak mudah goyah, tidak mudah menyerah dengan yang akan datang di depan mata.

Jika kelak kau takkan berjumpa denganku lagi, kau selalu bisa menemukanku di sini.