Selasa, 18 Maret 2025

Hi Alfira di Masa Kecil, Sekarang Kamu Berada di Jepang!

Alfira 15 tahun yang lalu punya mimpi yang amat banyak dan receh bagi orang dewasa. Salah satu yang menurutnya hampir mustahil saat itu ialah pergi ke luar negeri.
قدر الله وما شاء فعل
Tidak tanggung-tanggung, bisa tinggal di Jepang selama setidaknya 2 tahun (insya Allah). Allah Ya-Mujib, pertolongan Allah sedekat kening dan sajadah.

1,5 bulan sudah aku berada di Jepang. Datang di penghujung musim dingin dan sekarang masuk musim semi. Inilah negara empat musim itu, yang dulu hanya bisa kamu saksikan di layar kaca atau kamu baca di novel dan buku sekolah. Di tempatku memang tidak bersalju, wajar karena dekat pantai. Jadi ketika turun rintik-rintik salju yang hanya beberapa menit itu, aku abadikan dengan semangat. Sungguh indah ciptaan-Mu, sungguh indah juga mensyukuri hal kecil. 

Di sini segalanya serba teratur. Aku cukup mudah beradaptasi—selain kendala bahasa. Sayurannya segar, ikan-ikannya segar, akses transportasi umum mudah, jalur pejalan kaki luas. Bahkan saat lampu merah pun, kendaraan mengantre dengan rapi. Tapi yang paling aku suka adalah langitnya indah, gambaran hati manusia di level tertinggi keimanan; tenang, luas, bersih, nan elok dipandang.

Di sampingku, ada seorang malaikat kecil menemani keseharianku di bumi Allah ini, panggil saja Ata. Senyumannya tidak pernah pudar, menjadi penyejuk hati siapa pun yang melihatnya. Tolong doakan Ata selalu dikelilingi segala hal baik, ya! Nanti kalau dia sudah mengerti, dia pasti akan punya mimpinya sendiri, sama sepertimu. Kalau dulu kamu menyimpan mimpimu sendiri, aku harap Ata bisa membaginya padaku agar bisa aku bantu arahkan dengan penuh kasih sayang. Tak lupa juga untuk menyisakan ruang keikhlasan, memasrahkan hasilnya kepada Allah.

Terakhir yang tidak kalah penting, sampai saat ini aku bisa menginjakan kaki di sini karena seorang lelaki yang membawaku ke sini. Skenario Allah sungguh indah, ya! Terima kasih telah menghidupkan mimpimu, Alfira kecil. Mungkin dulu kamu mengira jadi orang dewasa itu mudah dan sangat dihormati. Ternyata nggak juga, kok. Pusingnya kamu waktu kecil gak ada apa-apanya, haha. Tapi itu fase yang kita harus lalui, kan? Aku bukan mengerdilkan pusingnya kamu, hanya sebuah retorika yang kamu bisa pahami setelah beranjak dewasa. 

Inilah musim semi pertamamu! Bunga sakura tumbuh indah pada waktunya—seperti kamu. Cantik sekali.

Apapun peran yang kamu emban baik itu dulu, sekarang, maupun di masa yang akan datang, teruslah menjadi manusia yang berdaya, oke?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih :)