“Dih jadi orang cerewet amat, berisik.”
“Aneh, caper banget, muka dua emang!”
“Males kali temenan sama dia.”
“Nakal banget, bad boy.”
“Nakal banget, bad boy.”
Pada suatu waktu, saya mendengar judging teman-teman kepada seorang teman saya. Saya yang
ikut-ikutan lantas mengecapnya hal senada. Sikapnya yang tidak berubah hingga
tak tersisa satu pun teman, tak lantas membuat saya membuka mata. Barangkali,
dia hanya butuh teman disampingnya untuk menyadarkan. Tapi dengan tak acuhnya
pikiran saya tak sampai situ.