Baru saja menemukan ini, seketika aku malu;
Aku malu ketika hafalan ibuku selalu bertambah, sementara aku tidak;
Ketika Qur'anku hanya kubaca tapi memaknainya selalu menjadi niat semata;
Ketika kesibukan justeru menjadi alasan bahkan untuk sekadar membaca;
Ketika hafalanku yang sangat sedikit semakin hilang semakin sedikit.
Bagaimana kamu ingin membawa orang tuamu ke surga?
Apa kabar ruhiyahmu?
Kamu, tidak lain adalah jiwaku yang pasti akan mati.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (Q.S. Ali-Imran:185)
Bismillah, Allahumma laa sahlaa illaa maa ja’altahu sahlaa wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa.
Referensi: https://tafsirweb.com/1317-surat-ali-imran-ayat-185.html

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih :)