Sabtu, 15 Februari 2020

Pesan dari Pohon

Satu-satu, daun berguguran turun melepas beban yang kian banyak ditanggung sang pohon. Kalau bukan karena layu, pasti daun itu jatuh tertiup angin. Atau yang lebih parah, daun itu dipetik seseorang lalu dijatuhkan! Gugur satu daun akibat keterpaksaan oleh keadaan. Ia ingin berontak tapi apa gunanya? Tentu tidak akan merubah keadaan, bukan?

Lantas, kita bertanya-tanya dimana letak perasaan ketika hanya seonggok daun yang gugur entah karena alasan apapun. Kita tak pernah tahu apakah induk pohon ingin berontak juga? Psst, aku akan menceritakan sebuah rahasia. Sang pohon bersedih karena kehilangin sebagian daunnya. Sangat bersedih. Namun, satu takdir musibahnya baru saja gugur, meninggalkan luka tetapi melepas beban juga. Ia sadar bahwa apa yang sudah gugur takkan mungkin kembali sehingga tak perlu larut dalam kesedihan. Hal yang perlu ia lakukan adalah menjaga daun-daun yang masih tinggal, merawatnya hingga tiba segala yang telah menjadi takdirnya.


Ibu bilang,
Segala yang terjadi sudah terjadi.
Musibah yang datang sudah menjadi kehendak Ilahi.
Mimpi yang harus dikubur pun ikhlaskanlah, lepaskanlah.
Petiklah beribu pelajaran yang bisa diambil dari musibah itu.
Biar doa yang mengakar sampai ke langit, ketika keputusan manusia tidak dapat diubah.
Ibu bilang,
Apa artinya angka-angka yang tertera karena ia hanyalah dunia; fana.
Yang terpenting, jadi anak baik, jaga sholat dan mengaji.
Karena masa depan seseorang, tidak ada yang tahu.
Takdir seseorang ke depan, tidak ada yang tahu.


Laa tahzan, Innallaha ma’ana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih :)