Kamis, 14 Mei 2020

Kalau Harus Menyelamatkan Hanya Satu Orang di Dunia, Siapa yang Akan Dipilih?

Ini jawabanku.



Beliau.

Kalau dunia adalah sekekal-kekalnya kehidupan, aku memilih selapang-lapangnya beliau hingga tak sampai ujung mata memandang.
Kalau dunia adalah sekekal-kekalnya kehidupan, aku memilih terus berada dalam sehangat-hangat dekapannya meski beliau terbaring lemah.
Kalau dunia adalah sekekal-kekalnya kehidupan, aku memilih untuk sekuat-kuat melindunginya di atas diriku sendiri.


Tetapi dunia adalah ketidakabadian yang seringkali dianggap seolah-olah kau akan hidup selamanya di sini.
Hal-hal di dunia silih datang dan pergi, rapuh dan pulih, hilang dan berganti.
Begitu pun dengan beliau dan juga aku, atau kita semua; dunia bukanlah sekekal-kekalnya kehidupan.


مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ ۖ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ ۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (Q.S. An-Nahl (16) : 96)


*psst, foto ini diambil diam-diam pada malam ke-21 Ramadhan 1441 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih :)