Di hidup kita yang sekarang, hal apa saja yang baru kamu syukuri?
Suatu hari, aku berkunjung ke tempat belajarnya anak-anak penjual tisu di jalanan dan pemain gitar di lampu merah. Katanya, mengais rezeki dari pintu itu adalah kehendak orang tuanya. Pun tidak bersekolah di sekolah formal adalah bukan pilihannya. Bagi mereka, perut tak mengenal kompromi, mencari uang tak mengenal usia. Selama ada peluang, di situ kesempatan diambil.
Hari ini, aku melihat seorang anak yang mendapati keinginannya diamini oleh orang tuanya dengan mudah. Asalkan bermanfaat, lakukan. Tidak peduli berapa harga yang harus dibayar, harga sebuah percaya adalah satu-satunya yang tak dapat dibayar.
Saat ini, di umurku yang menginjak kepala dua, rasanya lucu mengingat diriku saat seusia mereka. Banyak angan-angan yang terwujudkan dan banyak yang cukup menjadi pembelajaran. Memang benar, kejadian-kejadian yang dialami dan pola asuh orang tua terhadap anak seusia mereka berpengaruh besar. Ada hal-hal yang pastinya bakal membekas sampai besar, entah kebaikan ataupun trauma. Tapi, toh pola pikir setiap orang juga tak mungkin sama. Ada banyak faktor dan proses yang berperan di sana.
Dalam perjalanan ini, kita berpacu terhadap waktu untuk berproses menjadi pribadi yang lebih baik dan mendapat kehidupan yang lebih layak. Dalam perjalanan ini pula, kita memiliki titik start yang berbeda-beda dan garis finish yang tentunya tak sama. Kita berpacu terhadap waktu masing-masing, untuk tumbuh, untuk jatuh, dan untuk menuai.
Jangan lupa beristirahat, berhenti sejenak mensyukuri pembelajaran yang telah didapat sampai saat ini :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih :)