Selasa, 18 Maret 2025

Hi Alfira di Masa Kecil, Sekarang Kamu Berada di Jepang!

Alfira 15 tahun yang lalu punya mimpi yang amat banyak dan receh bagi orang dewasa. Salah satu yang menurutnya hampir mustahil saat itu ialah pergi ke luar negeri.
قدر الله وما شاء فعل
Tidak tanggung-tanggung, bisa tinggal di Jepang selama setidaknya 2 tahun (insya Allah). Allah Ya-Mujib, pertolongan Allah sedekat kening dan sajadah.

1,5 bulan sudah aku berada di Jepang. Datang di penghujung musim dingin dan sekarang masuk musim semi. Inilah negara empat musim itu, yang dulu hanya bisa kamu saksikan di layar kaca atau kamu baca di novel dan buku sekolah. Di tempatku memang tidak bersalju, wajar karena dekat pantai. Jadi ketika turun rintik-rintik salju yang hanya beberapa menit itu, aku abadikan dengan semangat. Sungguh indah ciptaan-Mu, sungguh indah juga mensyukuri hal kecil. 

Di sini segalanya serba teratur. Aku cukup mudah beradaptasi—selain kendala bahasa. Sayurannya segar, ikan-ikannya segar, akses transportasi umum mudah, jalur pejalan kaki luas. Bahkan saat lampu merah pun, kendaraan mengantre dengan rapi. Tapi yang paling aku suka adalah langitnya indah, gambaran hati manusia di level tertinggi keimanan; tenang, luas, bersih, nan elok dipandang.

Di sampingku, ada seorang malaikat kecil menemani keseharianku di bumi Allah ini, panggil saja Ata. Senyumannya tidak pernah pudar, menjadi penyejuk hati siapa pun yang melihatnya. Tolong doakan Ata selalu dikelilingi segala hal baik, ya! Nanti kalau dia sudah mengerti, dia pasti akan punya mimpinya sendiri, sama sepertimu. Kalau dulu kamu menyimpan mimpimu sendiri, aku harap Ata bisa membaginya padaku agar bisa aku bantu arahkan dengan penuh kasih sayang. Tak lupa juga untuk menyisakan ruang keikhlasan, memasrahkan hasilnya kepada Allah.

Terakhir yang tidak kalah penting, sampai saat ini aku bisa menginjakan kaki di sini karena seorang lelaki yang membawaku ke sini. Skenario Allah sungguh indah, ya! Terima kasih telah menghidupkan mimpimu, Alfira kecil. Mungkin dulu kamu mengira jadi orang dewasa itu mudah dan sangat dihormati. Ternyata nggak juga, kok. Pusingnya kamu waktu kecil gak ada apa-apanya, haha. Tapi itu fase yang kita harus lalui, kan? Aku bukan mengerdilkan pusingnya kamu, hanya sebuah retorika yang kamu bisa pahami setelah beranjak dewasa. 

Inilah musim semi pertamamu! Bunga sakura tumbuh indah pada waktunya—seperti kamu. Cantik sekali.

Apapun peran yang kamu emban baik itu dulu, sekarang, maupun di masa yang akan datang, teruslah menjadi manusia yang berdaya, oke?

Selasa, 31 Oktober 2023

A Year After The Last Post

It's been a year since I was writing on this wall. How's your life anyway?

For me, a year has been so meaningful, a lot of things happened, and this is a very grateful journey.

Tinggal di Kota Metropolitan rasanya segalanya berjalan sangat cepat. Tak hanya itu, sepertinya milestone - milestone dalam hidupku juga berjalan sangat cepat. Apakah saling mendahului? Tentunya tidak, takdir Allah selalu tepat sasaran dan tak pernah salah memilih pundak. 

Rabu, 05 Oktober 2022

[Catatan Perjalanan: I am An Environmental Engineer]

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ


Segala puji hanya milik Allah yang dengan segala nikmatnya segala kebaikan menjadi sempurna. Perjalanan empat tahun menjadi mahasiswa di kampus Institut Teknologi Bandung akan selalu menjadi pembelajaran yang baik untuk dikenang dan dipetik hikmahnya. Here's the recap story!

1. Masa TPB

Transisi dari sekolah ke kuliah yang cukup bikin kaget awalnya. Bertemu temen-temen dari berbagai penjuru Indonesia, pulang-pergi Cimahi-Bandung, dan kegiatan-kegiatan kampus di malam hari yang sangat biasa di sini. Beruntung bisa bersama mereka selama setahun TPB sampai akhirnya masuk jurusan masing-masing.


2. Teknik Lingkungan

Awal jatuh cinta dengan Teknik Lingkungan itu setelah setengah tahun kuliah di ITB. Sebelumnya cuman tau FTSL dan mau masuk Teknik Sipil aja. Ternyata, TL jauh lebih menarik bagi aku karena ilmu yang dipelajari bener-bener luas dan applicable di kehidupan sehari-hari. Meskipun saking luasnya jadi ga bisa semua diperdalam hehe. Sub-bidang di TL ini ada air minum, air limbah, udara, limbah padat, K3, dan pengelolaan air. And my favorite falls on drinking water of course! Haha. 

Senin, 01 Agustus 2022

Random (Jika)

Jika waktu mempertemukanku kepada seseorang, aku ingin belajar darinya hingga gelas kosongku semakin besar -- bukan semakin penuh. Tetapi aku seringkali angkuh dan sombong hingga tak dapat membiarkan orang lain mengisi gelasku. Perasaan tinggi hati yang seringkali muncul di benak kita tanpa kita sadari adalah salah satu penghalang masuknya ilmu. Padahal, dimana dan kapan pun kita adalah tempat belajar terbaik. Ruang-ruang di hati, jiwa, dan pikiran kita seolah tak akan pernah ada habisnya untuk kita isi.

Jika manusia diberi pilihan: mencintai atau dicintai, keduanya punya nilai yang sama dari masing-masing perspektif karena aku yakin itu adalah satu kesatuan yang padu. Mereka yang berdasarkan pilihannya akan menemukan jalannya sendiri dan menuju tujuan yang sama dengan caranya masing-masing. Pada suatu pembicaraan tentang konstruksi lalu lintas, seorang teman berkata bahwa jalan alternatif kendaraan itu bisa dijelaskan dari sisi psikologis. Sebagian orang berpikir jalan biasa adalah yang tercepat, sedangkan sebagian yang lain berpikir jalan alternatif yang tercepat. Pada akhirnya, mereka akan mencapai tujuan yang sama dengan membawa prasangka 'cepat'nya masing-masing. Dengan kata lain, jalan yang dipilih akan terasa tepat bagi pilihannya sendiri, tapi belum tentu sama dengan yang lain.

Jika gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, maka manusia mati meninggalkan nama. Semoga senantiasa harum dengan kebaikan-kebaikan ketika tangan kanan memberi sedang tangan kiri bersembunyi. Mendekati quarter life crisis, rasanya kita perlu mendefinisikan tujuan hidup dengan baik dari kacamata yang besar. Agar tidak mudah goyah, tidak mudah menyerah dengan yang akan datang di depan mata.

Jika kelak kau takkan berjumpa denganku lagi, kau selalu bisa menemukanku di sini.

Minggu, 03 April 2022

Misteri

Siapa yang bisa menimbang dengan pasti kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam hidup kita?


Aku kira, hidup selalu memberikan jawaban hitam dan putih. Jawaban yang tegas dalam setiap tanya. Tetapi kemudian, hidup juga selalu memberikan pilihan. Lalu, pilihan-pilihan itu memiliki konsekuensi yang hanya bisa ditimbang-timbang, tidak diketahui dengan pasti apa yang akan benar-benar terjadi. Ternyata, hidup memang terkadang memberikan jawaban yang abu-abu. Padahal sudah lekat mempertimbangkan dengan matang, ada hal-hal yang di luar kehendak kita. Mungkin jawaban yang abu-abu adalah cara agar kita selalu menyerahkan segala urusan kepada Allah. Pun mungkin jawaban yang abu-abu adalah proses untuk bertumbuh, menerima bahwa hidup memang tak selalu berjalan sesuai keinginan. Sungguh Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk hambanya.

Bukankah manusia memang sejatinya diberikan pilihan? Untuk memilih jalan fujur atau jalan taqwa.

وَهَدَيْنَٰهُ ٱلنَّجْدَيْنِ
"Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (jalan kebajikan dan kejahatan)," (Q.S. Al-Balad (90) : 10)

Tafsir Ringkas Kemenag RI
dan bukankah Kami juga telah menunjukkan kepadanya dua jalan, yaitu kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kebatilan, melalui fitrah, akal, dan petunjuk lain? Kami sudah memberinya petunjuk, lalu manusia itu sendiri yang akan memutuskan jalan hidupnya; apakah memilih jalan kesesatan atau kebenaran.


Dari jalan yang kita pilih, ada konsekuensi yang tentu bisa kita timbang meski tak pasti. Hati yang hanif akan condong pada kebenaran.

-Ditulis pada 1 Ramadhan 1443 H.

Senin, 17 Januari 2022

Thank You 2021!

Perubahan 

Mungkin tahun 2021 adalah waktu yang cukup melelahkan bagi sebagian orang. Pandemi yang ternyata memakan waktu cukup lama bagi bumi untuk pulih, merampas lebih dari satu tahun kehidupan bersosialisasi, bahkan merampas orang-orang tersayang yang mungkin kita belum sempat mengucapkan kata-kata perpisahan dengan baik. Oleh karena itu, aku harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk berbuat sebaik mungkin. Bahwa waktu kita terbatas, tetapi kebaikan kita bisa tak terbatas. 

Aku sempat menulis beberapa gratitude journal sebelum akhirnya berhenti karena lupa dan rasa malas melanda; Ada kurang lebih 1,5 jam waktu yg bisa dimanfaatkan karena tidak perlu pulang-pergi Bandung-Cimahi setiap hari. Ada pertemuan online dengan teman-teman yang intens dan hampir setiap hari. Ada teman-teman baik yang sering membangunkan untuk hadir di kelas jam 7 pagi. Ada kawan-kawan yang tanpa aba-aba memberikan afeksi. Ada project yang semakin banyak dan lebih mudah koordinasi. Dan masih banyak lagi... Selalu ada hal baik dari setiap hal yang terjadi dalam hidup kita.

2021 is not an easy one, everybody is fighting on their own battle BUT I'm grateful that we could still survive and get stronger after all.🌟🌟🌟

Hikmah

Kalau dalam setiap hal yang terjadi pada hidupmu, hidupku, dan hidup orang lain mau kamu renungi, niscaya selalu ada hikmah bagi manusia yang berpikir. 


يُّؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ 

Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat. (Q.S. Al-Baqarah:269)

Kehilangan 

Katanya, dalam setiap pertemuan ada perpisahan. Tetapi seringkali kita tidak siap dengan perpisahan, padahal sejatinya kita pun akan pergi meninggalkan semua orang. Tapi memangnya ada yang benar-benar siap dengan kehilangan?

Mungkin waktu yang terbatas ini mengajarkan kita bahwa memang tidak ada yang abadi. Sekuat apapun kita berusaha menjaga sesuatu, tak ada yang bisa melawan takdir Allah. Lantas mengapa seringkali kita manusia berbuat lalai?

Istirahat

Kalau langkahmu sudah terasa berat, beristilahatlah sebentar. Kadang tubuh dan hatimu perlu dicharge dengan caranya sendiri. Sesederhana berhenti sejenak dari sosial media, mendengarkan lagu tenang, main games, mengapresiasi diri sendiri, makan enak, atau tidur. Apapun itu sah-sah saja asal tidak melanggar aturan dan hidup kembali dengan lebih baik🙂

Kuat

Manusia-manusia kuat, itu kita... jiwa-jiwa yang kuat, itu kita...

Ketika tidak ada pilihan lain selain menjadi kuat, maka jadilah kuat. Meskipun disertai derai air mata, tetapi kita berusaha memperbaiki satu per satu dan bertumbuh kuat. 

Bahwa apa yang kita takutkan tidak akan benar-benar terjadi, Allah selalu memberikan jalan, dan tugas kita hanya selalu percaya bahwa nantinya juga akan diberikan kemudahan bagaimana pun caranya. 

Keajaiban

Di balik segala rasa-rasa yang tercipta di tahun 2021, selalu ada bahagia setelah kesedihan, selalu ada pelangi setelah hujan, dan selalu ada keajaiban yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Terima kasih kuucapkan untuk tahun yang penuh warna dan manusia-manusia di dalamnya. Semoga kita sehat selalu dan senantiasa dilingkupi kebahagiaan!💖🌟💖🌟💖🌟


IF you have something to say about me, please kindly fill this link out bit.ly/untukalfira



NB: Sebagian tulisan ini ditulis tanggal 27 Desember 2021, tetapi penulis pergi KKN (gonna write about this too) sehingga baru sempat dilanjutkan.

Selasa, 31 Agustus 2021

[Catatan Perjalanan: Pulang ke Dekapan Sendiri]

Di panggung ini kita memainkan perannya masing-masing. Ada yang bersua dengan lantang, ada yang memilih bersembunyi. Tak ada yang tahu pasti maksud dibalik peran itu selain si empunya peran. Seberapa hebat manusia, sih, sampai bisa menerka dengan akurat tentang seseorang. Karakter yang dimainkan pun dapat berubah. Kau bisa mengganti apa yang ingin kau tampakkan saat kau ingin berubah.

Aku mengamati sembari menyesap secangkir kopi di teras rumah. Rasanya unik, ada pahit, manis, dan asamnya. Kuberitakan ke seluruh penjuru dunia, kopi terbaik yang pernah ada. Mari kita duduk meneguk secangkir bersama, menertawakan hal paling konyol hingga membicarakan seputar politik sekalipun.

Lalu tiba saatnya di akhir pekan, semua orang pulang ke rumah. Meski ada beragam bentuknya, rumah seperti apa yang paling kau sukai? Tetapi, tidak semua rumah membukakan pintu kepada sembarang tamu. Di sisa-sisa energi sayap untuk terbang, pulang ke dekapan sendiri adalah yang paling dekat. Menyalakan api unggun untuk menghangatkan diri yang terasa terlalu dingin, membuang persediaan yang sudah tak layak guna. Lalu berakhir duduk di teras rumah memeluk diri sendiri dengan erat.

Kamis, 24 Juni 2021

[Catatan Perjalanan: Dari Rumah ke Rumah]

Barangkali yang sering kita tanyakan adalah seberapa besar rasa seberapa dalam suatu usaha sampai ke hatimu. Ketulusan ialah apa-apa yang tak kasat mata, tetapi menelusuk relung hati. Sesederhana hari ini kita berkawan dengan seorang yang kepalanya dipenuhi simpul kusut tetapi mendengarkanmu dengan saksama. Atau ketika kita hanya punya dua lembar sepuluh ribu tetapi memilih membeli dagangan kakek tua yang tak sengaja bertemu di pinggir jalan. "Semoga sehat dan rezekinya lancar terus nak," sahutnya.

Aku berjalan dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Aku berkunjung ke empunya ruang kecil yang berisi manusia-manusia hangat, membuatnya terasa seluas samudera. Yang luas bisa jadi menyesakkan, yang sempit bisa jadi melapangkan.

Aku ingin memperluas definisi rumah yang ada di dalam hatimu itu. Rumah itu ada beragam bentuknya. Rumah adalah apa-apa yang memberikan kenyamanan dalam bentuk apapun, entah itu rupanya atau apa yang ada di dalamnya. Rumah adalah segala perasaan yang tidak bisa didefinisikan dengan kata-kata yang membuatmu menyunggingkan senyum, seperti perasaan ketika mendengar doa sang kakek tua.

Seperti pencarian dari satu titik ke titik lainnya, akan ada dermaga yang membuat manusia berpikir. Mungkin saat hujan? 

Katamu, "Hujan itu 1% cairan dan 99% kenangan...". Memangnya, kenangan apa saja yang membuatmu tersadar di kala hujan? 

Yang indah akan lewat seperti semilir angin sore, tapi akan terus dipatri dalam memori hingga tak luput dari ingatan. Yang menyakitkan pun juga akan lewat seperti semilir angin sore dan akan terus terpatri dalam memori hingga tak pernah lupa kalau ia pernah merasakan sakitnya.

Selasa, 18 Mei 2021

Benteng Pertahanan

Konon, Benteng Keraton Buton di Sulawesi Tenggara adalah benteng terbesar di dunia. Benteng seluas 23,375 hektar ini memiliki 12 pintu yang dahulu berfungsi sebagai tempat perlindungan raja dan kepala adat, sekaligus tempat pengawasan kapal yang melintasi pesisir. Kini, benteng itu hanya menjadi saksi sejarah dan lapuk dimakan usia. Fakta ini membawaku mengamati orang-orang di dalamnya.

Entah itu pada sepasang mata adik kecil yang kau temui tak sengaja mengingatkan awal perkenalanmu dengan perjuangan. Ketika yang tampak mustahil adalah membebaskan dari ketidakberdayaan. Pada akhirnya, kau berhasil dan orang-orang hanya melihat keberhasilan. Padahal, apa yang tampak hanya sebongkah kecil puncak gunung es di laut dalam.

Entah itu pada sesosok manusia seperlima abad yang semangatnya membara berinvestasi ilmu, mencari jawaban dari pertanyaan di benaknya. Ia dapati salah dan kecewa di perjalanan. Nyatanya, tak semua tanya bisa kau jawab dan tak semua angan dapat kau raih.

Entah itu pada dua pasang manusia bergandeng tangan yang kulitnya sudah keriput. Ketidaksempurnaan ada bukan untuk saling menghakimi, tetapi keikhlasanlah yang membawa mereka sebersahaja ini. "Apa yang engkau sesali selama hidup sampai saat ini?" tanyaku. "Andai sejak dulu aku bisa memaafkan orang lain dengan segera  tanpa perlu menunggu maaf darinya," jawabnya tersenyum.

Hari ini, beribu pasang mata menyadarkanku bahwa ada kalanya beberapa sisi benteng pertahanan dalam dirimu akan roboh, tetapi sungguh tak apa karena benteng terkokoh sekalipun tetap roboh pada waktunya. Benteng yang ada dalam dirimu itu, pasti kau bangun setiap harinya sampai akhir perjuangan.

Kamis, 10 September 2020

Sebuah Pelajaran Hari Ini: Moral Obligation

Menjadi seorang pembelajar yang diberi kesempatan menimba ilmu di perguruan tinggi adalah suatu hal yang istimewa. Terlepas dari segala opini tentang privilege, insan-insan akademis dari berbagai latar belakang kehidupan berkumpul di sini. Titik start yang berbeda, tujuan yang berbeda, dan pilihan-pilihan setiap manusia di dalamnya yang berbeda. Tetapi sejatinya, keberadaan kita bukankah untuk menjadi seorang pembelajar?

Jadi ingin nulis sedikit pembelajaran yang didapat beberapa hari kemarin, sekaligus buat reminder diri sendiri :D

Topik kuliah kemarin yaitu tentang peran seorang engineer dalam proses remediasi lahan pertambangan agar memenuhi baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan sendiri adalah parameter-parameter yang baku dan wajib dipenuhi, tertera dalam peraturan tertulis. Kemudian, Pak Aje bilang,

"Tidak hanya memenuhi kewajiban, tetapi ada moral obligation di sana."

Lalu diperjelas pula, bahwa yang dimaksud moral obligation itu tidak hanya sekadar memenuhi baku mutu, melainkan sebisa mungkin membuat pencemar yang dibuang ke lingkungan dan dampak buruk yang ditimbulkan bagi lingkungan menjadi sekecil mungkin.

Wow, ini sangat menarik karena relate dengan kehidupan kita sehari-hari. Kata-kata Pak Aje terngiang-ngiang di kepala sampe bikin refleksi diri sebanyak-banyaknya :D

Apakah amanah yang aku ambil sudah sesuai dengan yang aku terapkan sehari-hari?

Apakah pilihan yang aku pilih sudah mempertimbangkan kebaikan sekitar?

Apakah tindakan yang aku lakukan sudah bermanfaat untuk orang lain?

Dan masih banyak lagi heheheheheheheh
Terima kasih banyak, Pak Aje :D

Jumat, 17 Juli 2020

Era Normal Baru, Saatnya Millennials Gali Potensi Baru


Siapa yang menyangka, bumi akan dilanda kejadian luar biasa di awal tahun 2020? Ya, pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) telah mengubah tatanan hidup manusia dalam berbagai hal, baik ekonomi, politik, maupun sosial. Jika sebelumnya kita bisa dengan bebas bersekolah, kuliah, bekerja, berkumpul, nongkrong di kafe, kini harus bersosialisasi dan berkegiatan secara virtual.

Di tengah kebijakan era normal baru yang hendak diberlakukan, ruang gerak manusia masih terbatas dan tak boleh abai menerapkan protokol kesehatan. Optimalisasi teknologi digital gencar dilakukan guna mengurangi potensi penyebaran Covid-19, sehingga kita diharapkan tetap di rumah aja jika tidak ada kepentingan yang mengharuskan ke luar rumah. 

Situasi ini mungkin membuat kita tertekan dan merasa terasing. 

Tapi, sadarkah kalian jika banyak kegiatan positif yang bisa kita lakukan dengan meng-explore diri? 

Kebahagiaan dapat kita ciptakan sendiri sambil menikmati perubahan ini, lho!

Yuk, intip keseruan apa aja yang sekiranya menginspirasi untuk mengisi waktu luangmu agar tetap produktif!

Minggu, 12 Juli 2020

Perjalanan: Kita dan Waktu



Di hidup kita yang sekarang, hal apa saja yang baru kamu syukuri?


Suatu hari, aku berkunjung ke tempat belajarnya anak-anak penjual tisu di jalanan dan pemain gitar di lampu merah. Katanya, mengais rezeki dari pintu itu adalah kehendak orang tuanya. Pun tidak bersekolah di sekolah formal adalah bukan pilihannya. Bagi mereka, perut tak mengenal kompromi, mencari uang tak mengenal usia. Selama ada peluang, di situ kesempatan diambil.

Hari ini, aku melihat seorang anak yang mendapati keinginannya diamini oleh orang tuanya dengan mudah. Asalkan bermanfaat, lakukan. Tidak peduli berapa harga yang harus dibayar, harga sebuah percaya adalah satu-satunya yang tak dapat dibayar.

Saat ini, di umurku yang menginjak kepala dua, rasanya lucu mengingat diriku saat seusia mereka. Banyak angan-angan yang terwujudkan dan banyak yang cukup menjadi pembelajaran. Memang benar, kejadian-kejadian yang dialami dan pola asuh orang tua terhadap anak seusia mereka berpengaruh besar. Ada hal-hal yang pastinya bakal membekas sampai besar, entah kebaikan ataupun trauma. Tapi, toh pola pikir setiap orang juga tak mungkin sama. Ada banyak faktor dan proses yang berperan di sana.

Dalam perjalanan ini, kita berpacu terhadap waktu untuk berproses menjadi pribadi yang lebih baik dan mendapat kehidupan yang lebih layak. Dalam perjalanan ini pula, kita memiliki titik start yang berbeda-beda dan garis finish yang tentunya tak sama. Kita berpacu terhadap waktu masing-masing, untuk tumbuh, untuk jatuh, dan untuk menuai.


Jangan lupa beristirahat, berhenti sejenak mensyukuri pembelajaran yang telah didapat sampai saat ini :D

Kamis, 14 Mei 2020

Kalau Harus Menyelamatkan Hanya Satu Orang di Dunia, Siapa yang Akan Dipilih?

Ini jawabanku.



Beliau.

Kalau dunia adalah sekekal-kekalnya kehidupan, aku memilih selapang-lapangnya beliau hingga tak sampai ujung mata memandang.
Kalau dunia adalah sekekal-kekalnya kehidupan, aku memilih terus berada dalam sehangat-hangat dekapannya meski beliau terbaring lemah.
Kalau dunia adalah sekekal-kekalnya kehidupan, aku memilih untuk sekuat-kuat melindunginya di atas diriku sendiri.


Tetapi dunia adalah ketidakabadian yang seringkali dianggap seolah-olah kau akan hidup selamanya di sini.
Hal-hal di dunia silih datang dan pergi, rapuh dan pulih, hilang dan berganti.
Begitu pun dengan beliau dan juga aku, atau kita semua; dunia bukanlah sekekal-kekalnya kehidupan.


مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ ۖ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ ۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (Q.S. An-Nahl (16) : 96)


*psst, foto ini diambil diam-diam pada malam ke-21 Ramadhan 1441 H

Sabtu, 09 Mei 2020

Apakah Segala Tanya Ada Jawabnya?

Aku bertanya-tanya tapi tak lantas aku bisa mendapat jawaban, aku semakin bertanya-tanya tapi seberapa hebat kapasitas manusia?
Segala tanya pasti ada jawabnya, tapi tak segalanya baik ada jawabnya; sekarang? nanti?
Apakah waktu akan selalu menjawabnya?
Bagaimana kalau waktuku berhenti tepat sebelum tiba jawabnya?
Apakah sebuah jawaban akan selalu sama atau berubah selayaknya manusia?
Bukankah kehidupan itu memang dinamis?
Lantas untuk apa mengkhawatirkan tanya yang tak tentu jawabnya?
Tapi bukankah tetap hidup karena rasa percaya; akan keyakinan, akan kebahagiaan, akan masa depan, akan mimpi, akan harapan, akan.....

Apa arti sebuah percaya?

Thinking | Free Vectors, Stock Photos & PSD


edit :
nemu tulisan yang keren, suka kalimat penutupnya "Semua berpulang kepada kita masing-masing. Sabar, berbaik sangka atau mengumpat." https://qr.ae/pNyndC

Sabtu, 15 Februari 2020

Pesan dari Pohon

Satu-satu, daun berguguran turun melepas beban yang kian banyak ditanggung sang pohon. Kalau bukan karena layu, pasti daun itu jatuh tertiup angin. Atau yang lebih parah, daun itu dipetik seseorang lalu dijatuhkan! Gugur satu daun akibat keterpaksaan oleh keadaan. Ia ingin berontak tapi apa gunanya? Tentu tidak akan merubah keadaan, bukan?

Lantas, kita bertanya-tanya dimana letak perasaan ketika hanya seonggok daun yang gugur entah karena alasan apapun. Kita tak pernah tahu apakah induk pohon ingin berontak juga? Psst, aku akan menceritakan sebuah rahasia. Sang pohon bersedih karena kehilangin sebagian daunnya. Sangat bersedih. Namun, satu takdir musibahnya baru saja gugur, meninggalkan luka tetapi melepas beban juga. Ia sadar bahwa apa yang sudah gugur takkan mungkin kembali sehingga tak perlu larut dalam kesedihan. Hal yang perlu ia lakukan adalah menjaga daun-daun yang masih tinggal, merawatnya hingga tiba segala yang telah menjadi takdirnya.

Selasa, 31 Desember 2019

Thank You 2019!

Hidup tak ayal layaknya pertunjukan teater. Kau adalah pemeran utama yang melalui berbagai rintangan. Kadang penuh haru dan syukur, kadang penuh sendu dan air mata. Acapkali pesan yang hendak disampaikan sang sutradara tak melulu tampil secara gamblang. Kecuali bagi engkau yang mampu meresapi setiap garis takdir yang menyuratkan makna.

Kau juga adalah penonton bagi kisah pemeran utama lain. Kau keluar dari studio kadang dengan perasaan senang, kagum, atau bahkan tersedu. Siapa sangka, kalau ternyata perasaan itu—saat keluar dari studio—berbeda antar satu dengan yang lain? Ah, ternyata kita masing-masing punya sudut pandang yang berbeda, untuk apa saling menghakimi?

2019 adalah penuh dengan pelajaran yang sangat berharga. Banyak perubahan besar yang terjadi bagi si empunya kisah dan saat menjadi penonton.

Tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik.

Klik link berikut untukku yang lebih baik
bit.ly/untukalfira


🎵Telat ku sadar hidup bukanlah
Perihal mengambil yang kau tebar🎵


Sabtu, 09 November 2019

Dirimu Berharga, Xalena

“Xalena, apa yang sedang kamu pikirkan? Nampak tak ceria seperti biasanya, kelas jadi sepi nih.”
“Hmm, tidak ada. Aku hanya sedang merasa tak enak badan saja.”
“Bisa sakit juga ya kamu, Len? Hehe”

Pagi tadi, selepas sholat Tahajud aku melakukan rutinitasku seperti biasa, masak, cuci piring, merapikan rumah, dan bersiap kuliah. Pergelangan tanganku masih sakit rasanya karena kelakuanku semalam. Untung saja aku segera tertidur sebelum sayatannya semakin dalam.

Kamis, 31 Oktober 2019

Everyday is A Good Day😉⏭

Esok akan merekah bunga sebagai pelipur lara, jawaban atas pertanyaan - pertanyaan yang selama ini terpaksa ditanggalkan, kekhawatiran yang nyata layak ditinggalkan. Semua akan baik - baik saja, selalu berakhir baik, atas sudut pandang dan 'ibroh apa yang kita ambil.

"So verily, with the hardship there is relief. Verily with the hardship there is relief." (Al Insyirah : 5-6)

Barangkali, yang kita butuhkan hanyalah sedikit lebih bersabar. 

Kamis, 17 Oktober 2019

Ditampar Rasa Syukur

Dapet sedikit shocking moment lagi setelah beberapa kali dihantam kalimat-kalimat yang kayak ga bermakna tapi bisa se-ngena banget itu. Sebenernya bingung juga jelasinnya gimana, soalnya ya gimana ya wkwk susah. Ternyata orang se-b aja kaya aku ini ada juga yang iri. Padahal pencapaian aku ga seberapa, kepribadian aku apalagi. Big impact buat society juga belom ada. Tapi, ternyata ada orang yang iri.

Senin, 29 Juli 2019

My Kinda Greatest Ramadhan

Although it has been almost 2 months since Ramadhan left us, I just have good time with myself to write about this kind of very-different-Ramadhan-ever. So here goes!

Bermula karena ujian akhir semester dua kuliahku berakhir sebelum Ramadhan, aku pengen nyari kegiatan bermanfaat biar setidaknya liburanku ga gabut - gabut amat hehe. Sebenernya ga cuman itu sih, pengen nyari circle baru yang setidaknya ngasih impact bagus buatku. Sampailah dalam salah satu diskusi dengan temanku, Gina, kami memutuskan ikut open recruitment P3RI Salman ITB 1440 H divisi bakti sosial--yang selanjutnya disingkat baksos.

Dengan embel - embel nama besar Masjid Salman ITB, ternyata kepanitiaan ini ga bener-bener sesuai ekspektasiku pada awalnya hehe. Sama seperti beberapa organisasi atau kepanitiaan lainnya, kepanitiaan ini jauh dari kata ideal. Awalnya aja kok hehe. Mungkin (emang sih) karena semua sedang disibukkan tugas besar, ujian akhir, ujian perbaikan, organisasi lain, dan kesibukannya masing - masing. Tiap rapat tuh yang hadir bisa keitung jari, belum lagi yang datengnya telat atau yang izin duluan. Ohiya btw 1/4 anggotanya close recruitment dan total satu divisi ada 41 orang, terus sebagian besar anak TPB!!


...to be continued

edit :
Sebenernya pengen cerita panjangxlebar tapi belom nyempetin mulu hehe:") biar keping-keping foto ini yang berbicara deh, ya!

nb : Terima kasih banyak untuk kerja sama, kerja keras, kerja ikhlas temen-temen semua! Ga ada kata lain selain bahagia, bersyukur bisa kenal kalian semua para orang-orang hebat. Tiada kelancaran dan kesuksesan segala yang telah kita rancang selain atas izin Allah. Semoga langkah kecil ini menjadi kebaikan yang senantiasa membekas di hati kita sebagai pengingat untuk selalu berbuat baik dimanapun berada. Jazakumullah khairan katsiran😊

↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓

Minggu, 05 Mei 2019

MALU


Baru saja menemukan ini, seketika aku malu;
Aku malu ketika hafalan ibuku selalu bertambah, sementara aku tidak;
Ketika Qur'anku hanya kubaca tapi memaknainya selalu menjadi niat semata;
Ketika kesibukan justeru menjadi alasan bahkan untuk sekadar membaca;
Ketika hafalanku yang sangat sedikit semakin hilang semakin sedikit.
Bagaimana kamu ingin membawa orang tuamu ke surga?
Apa kabar ruhiyahmu?
Kamu, tidak lain adalah jiwaku yang pasti akan mati.

Rabu, 17 April 2019

Big Appreciation

Big appreciation to my beloved brother!! I finally shared my heavy stressed short story and his phone call just got me relieved then.

However u didn't come home today😔


Minggu, 14 April 2019

Yang Berharga dan Takkan Tergantikan



Hari ini cuaca sedang buruk-buruknya, aku memutuskan tidur dengan ibuk. Tak seperti biasanya, usapan lembut di kepalaku tak lantas membuatku tertidur sampai akhirnya ibuk yang tertidur. Aku amati helaan nafas demi nafasnya, "hiduplah selamanya," batinku.

Jumat, 01 Maret 2019

Februari

H-1 UTS dan harus bangun dengan amat berat hati.


Aku pulang ke rumah jam 8 malem.

Aku disambut senyum ibu di pintu.

Aku tenggelam dalam pelukannya.


"Berarti rezeki fira sampai sini, kalo masih rezekinya mah nanti juga balik lagi, mungkin yang ambil lebih butuh, udah gapapa uang mah bisa dicari," sambil diusap-usap ibu.

Sabtu, 17 November 2018

Menuai Apa?

Aku tengah menanami tanah yang tandus, kering dihimpit pertikaian ketamakan manusia. Kusemai satu per satu meski sebagian tumbuh menjadi duri. Ia menancapkan duri memincangkanku tak apa. Tak berdarah, pun tak seimbang langkahku.

Aku tidak sedang menyirami dedaunan yang telah layu. Kalau layu, sudah kubersembunyi dibalik pohon besar. Namun pada prosesnya, aku mulai bersembunyi dibalik delusi justifikasi. Ia tidak layu dan tidak akan pernah layu: ia mulai layu.

Kamu tidak ingin beberapa hal terjadi terhadapmu jika dan hanya jika dengan tidak melakukannya terhadap orang lain.
Poinnya, jika dan hanya jika bukanlah sesuatu yang satu arah—harus dapat berbalik.
Tetapi, setiap pernyataan dapat bernilai benar atau salah.
Meskipun pada akhirnya beberapa hal itu menimpamu, setidaknya pernyataan tersebut menjadi salah bukan karena kamu tidak berusaha mempertahankan nilai kebenarannya—biimplikasi ∀ benar − benar.

Rasa bersalah, tak boleh sampai tak terbendung.

Sabtu, 29 September 2018

Random (Andai)

Ada satu pertanyaan menarik yang jawabannya sangat subjektif,
Seandainya kamu terlahir kembali sebagai seorang anak berusia delapan tahun, bagaimana ia melihat dirimu yang sekarang?

Sebagian harapan telah terwujudkan, tapi apakah harapan tersebut benar-benar seperti yang kamu idamkan? Seperti idealisme yang pernah kamu junjung tinggi? Seperti tujuan-tujuan mulia yang ingin kamu capai? Seperti alasan dibalik segalanya dilatarbelakangi? Seperti keputusan yang tidak  pernah bersinggungan dengan prinsip?

Sebagai orang hebat? Sebagai orang lemah? Sebagai seorang periang? Sebagai orang bodoh? Atau apa?

Lantas muncul satu pertanyaan random spontan,
Seandainya hidupku berakhir sampai di sini, bagaimana aku akan dikenang?

Apakah dengan kesedihan sebagian orang lalu terlupakan setelahnya? Apakah dengan kebaikan serta karya yang berdampak nyata? Apakah dengan kejahatan yang membekas di hati orang lain? Apakah dengan kerendahhatian dan kemurahhatian yang mengalir terus menerus? Apakah dengan keangkuhan dan arogansi yang menyisakan kesan buruk? Atau apa?





Minggu, 22 Juli 2018

Mimpi?


Apa itu mimpi? Sejak kecil, seringkali orang-orang bertanya apa mimpi kita. Semakin besar, tidak ada lagi yang bertanya apa mimpi hebat kita.

Sabtu, 26 Mei 2018

Rabu, 02 Mei 2018

[INSERT A TITLE HERE]

Flying Colours (2015)


Ketika menginjak kelas 12, kalian tentu tak asing dengan pertanyaan, “mau kuliah kemana?”, dan seiring waktu semakin lantang pertanyaan tersebut bersua.

Ketika kita punya mimpi dan hanya keyakinan pada Ilahi yang mampu menguatkan. Optimis? Pesimis? Tak pelak diam tersenyum daripada mendahului takdir.

Senin, 01 Januari 2018

(Bukan) Dermaga Terakhir



Pada hari ketika pembagian SK untuk pertama kali, aku merasa biasa saja. Entah kepercayaan diriku yang terlalu atau penolakan yang teramat besar dari dalam diriku. Sebagian orang menangisi temannya, sedang lainnya menangis sembari sujud atas syukurnya. Dan aku? Melipat surat tanpa membukanya dan langsung tancap gas ke rumah temanku yang sedang bermain kala itu.

.
Dibuka surat itu oleh salah satu temanku.

.
Anda dinyatakan Diterima / Tidak Diterima

Minggu, 10 Desember 2017

Memahami


“Dih jadi orang cerewet amat, berisik.”

“Aneh, caper banget, muka dua emang!”

“Males kali temenan sama dia.”

“Nakal banget, bad boy.”


Pada suatu waktu, saya mendengar judging teman-teman kepada seorang teman saya. Saya yang ikut-ikutan lantas mengecapnya hal senada. Sikapnya yang tidak berubah hingga tak tersisa satu pun teman, tak lantas membuat saya membuka mata. Barangkali, dia hanya butuh teman disampingnya untuk menyadarkan. Tapi dengan tak acuhnya pikiran saya tak sampai situ.

Jumat, 30 Desember 2016

Putih di Atas Hitam

Dia wanita dengan kulit sawo matang
Terduduk di sudut kamar 3x2 meter
Mata bulatnya yang kian memerah
Isakannya semakin pecah!
Tega sekali orang itu mempermainkannya
Mempertahankan bualan palsu tak rasional
Lantas menghilang meninggalkan kehampaan
Apakah orang itu cahaya?

Minggu, 19 Oktober 2014

Expectation vs. Reality

Ekspektasi? Hati hati dengan ekspektasi yang berlebihan. Hidup tak selalu indah, meski kita yang mengindahkannya. Ekspektasi yang berlebihan bisa membuatmu kecewa, sedih, marah akan realita yang jauh dari ekspektasi. Dan yang terpenting, itu bisa membuatmu hilang kendali.
Saat realita tak sesuai harapan, berintrospeksi diri adalah jalan terbaik, mungkin dalam proses kita melakukan kesalahan, atau ada maksud lain dari suatu takdir.
Percayalah semua akan indah pada waktunya.

Sabtu, 01 Februari 2014

8 Chaloverous

Chaloverous' logo

 HAIHAIHAIIIIIIIIIIIIII, ngefact kelas 8 aku sekarang yoo! 8C SMPN 1 Cimahi 2013/2014. 8 Chaloverous #CCBTfamily yang wali kelasnya guru bahasa Sunda, Ibu Oneng Sutarsih. Tapi wali kelas kita serasa bu sopi hehe :D
aku describe dulu kelas aku ya!^_^  awal masuk 8C itu...

Sabtu, 20 April 2013

Semoga Esok Menyenangkan

Malam yang kelabu. Samar - samar terbayangkan akan sesuatu. Bayangan yang seharusnya tak ada. Harusnya bayangan itu pergi jauh, tak perlu menghampiriku.
Sabtu malam yang hampa. Tak perlu terisi apapun, aku butuh keheningan.
Semoga esok cerah.. Memberi warna untuk hidup yang indah. Memberi semangat untuk hari selanjutnya. Semoga esok adalah kebahagiaan dan keceriaan. Melepaskan segala penat. Sebenarnya ingin aku bersama teman - temanku... ah sudahlah lupakan.

Sabtu, 23 Maret 2013

Doaku

Ya Allah..
lancarkanlah jalanku
lancarkan segala urusanku
biarkan aku bisa melewati kehidupanku
berilah secercah kebahagiaan itu
kabulkan harapan dan angan - anganku
namun jangan biarkan sia - sia
perjalanan mungkin masih panjang

Kamis, 07 Maret 2013

Sekolah Baru

Awal Semester Yang Singkat

Yup! saat dulu, aku begitu menginginkan masuk ke SMP favoritku, jadi setelah UN aku belajar serius untuk ikut testing karena sekolah tujuanku sebelumnya RSBI, tapi tau sendiri, it was removed yet-_- setelah pengumuman penerimaan, ternyata aku diterima!!! Alhamdulillah keinginanku tercapai:)

Kamis, 27 Desember 2012

HAL KECIL TETAP ADA

 Ya, setiap orang mempunyai kehidupannya masing-masing, punya kebahagiannya masing-masing, dan punya caranya masing-masing. Juga tak sedikit orang yang tidak memikirkan kebahagiaan orang lain. Mungkin hal kecil saja yang kita lakukan, hal kecil yang tak terlihat tapi terasa, harus dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Terkadang juga hal kecil tak pernah disangka menjadi hal yang besar, bahkan sangat besar. Sehingga betapa pentingnya hal kecil itu.